Jumat, 08 Januari 2016

Inilah hacker hacker paling ditakuti amerika

Inilah hacker hacker paling ditakuti amerika

Menurut Wikipedia, hacker atau peretas merupakan seseorang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan.
Hacker pada masa ini memiliki konotasi negatif karena aksi-aksinya yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web, menyisipkan kode-kode virus, dan sebagainya. Padahal hacker tak hanya hacker yang jahat.
Hacker terbagi dua yakni white hacker yang menggunakan kemampuannya untuk berbuat baik. Serta black hacker atau sering disebut cracker yang menggunakan kemampuannya untuk kejahatan.
Hacker juga memiliki tingkatan-tingkatan yang terdiri dari: elite, semi elite, developed kiddie, smart kiddie, dan lame. Nah, tahukah Anda ada beberapa nama hacker yang ditakuti di dunia karena kemampuannya.
Berikut ini adalah mereka yang sempat membuat nyali banyak perusahaan-perusahaan terkemuka juga beberapa badan negara AS seperti FBI, Secret Service, bahkan NASA menjadi korbannya.
1. Yunus Attsaouly
hacker Yunus Attsaouly 2Yunus Attsaouly lebih dikenal dengan nama Irhabi 007. Pada awalnya, nama Irhabi 007 hanya dikenal di dunia maya. Irhaby berarti ‘teroris’ dan 007 adalah angka identifikasi terkenal bagi agen rahasia kerajaan Inggris (dalam film) yang bernama James Bond.
Namun Irhabi 007 yang ini tidak membela Ratu Inggris, melainkan memeranginya. Irhabi 007 dikenal sebagai seorang yang sangat aktif dalam dunia maya, khususnya dalam cyber jihad. Tidak ada yang tahu kapan persisnya nama Irhabi 007 mulai malang melintang di jagat Cyber Jihad.
Kemunculan namanya pun tidak serta merta bisa memastikan dimana keberadaannya. Ini juga merupakan salah satu keahlian Irhabi 007. Kelebihannya yang lain dari Yunus Attsaouly adalah ia dikenal selalu dalam kondisi online, selama 24 jam penuh. Setiap harinya Irhabi 007 melakukan aktivitas dengan internet, seperti meng-convert video, termasuk video-video jihad yang bisa ditampilkan di situs.
Ia mulai terkenal saat Amerika menginvasi Irak pada tahun 2003 lalu. Saat itu, ia aktif mengunggah gambar-gambar perang Irak dan mempublikasikan buku bagaimana meretas sebuah situs.
Ia juga dikenal sebagai simpatisan Al Qaeda yang juga seorang ahli komputer dan duniacyber. Yunus Attsaouly mulai dicari pihak Amerika beserta sekutunya saat membuat situs youbomit dan menjadi admin Forum Al Anshar Al Islami yang sangat bergengsi karena melibatkan sekitar 4500 member yang kebanyakan adalah Mujahidin.
Aktivis dan Mujahidin yang aktif di forum-forum Islam mulai mengenal dan terkagum-kagum pada keahlian dan keberanian Irhabi 007. Pihak musuh, Amerika dan sekutu-sekutunya pun mulai menyadari keberadaan Irhabi 007, yang dari namanya saja sudah cukup menyakitkan hati mereka.
hacker Yunus Attsaoulyindo-crop-circles-line
2. Adrian Lamo
hacker Adrian Lamo 2Adrian Lamo merupakan seorang jurnalis dan seorang hacker ‘abu-abu’. Ia bisa bertindak untuk kebaikan namun juga bisa meng-hack atas nama kejahatan.
Adrian Lamo adalah turunan Colombia-Amerika yang lahir pada 20 Februari 1981 di Boston, Massachusetts.
Nama Adrian mulai dikenal setelah berhasil menjebol sistem komputer The New York Times, Yahoo! dan Microsoft pada tahun 2002.
Ia pun dapat mengidentifikasi kekurangan dalam keamanan jaringan komputer dari perusahaan ternama.
Adrian Lamo baru ditangkap setahun kemudian pada 2003 setelah FBI berhasil menemukan pelaku peretas The New York Times. Ia harus menjalani tahanan rumah karena masih di bawah umur. Selain itu, Adrian Lamo juga dikenakan denda sebesar US$65.000.
Pada tahun 2010, Adrian Lamo melaporkan bahwa tentara AS PFC Bradley Manning (sekarang dikenal sebagai Chelsea Manning) kepada otoritas federal dan mengklaim bahwa Manning telah membocorkan ratusan ribu dokumen pemerintah AS yang sensitif kepada WikiLeaks. Maka, Manning ditangkap dan dipenjara di AS sistem peradilan militer dan kemudian dihukum 35 tahun dalam kurungan atas laporan dari Adrian Lamotersebut.
hacker Adrian Lamoindo-crop-circles-line
3. Kevin David Mitnick
hacker Kevin Mitnick 2Kisah meretasnya bermula saat Kevin Mitnick pertama kali menjebol sistem pembacaan kartu bus langganan di kota Los Angeles pada saat berusia 15 tahun. Hasilnya, ia bisa pergi ke mana saja dengan gratis.
Kevin Mitnick menggunakan rekayasa sosial untuk memotong sistem punch card yang digunakan dalam sistem bus Los Angeles. Semua berawal saat ia menemukan kartu bekas itu ditempat sampah.Social engineering menjadi metode utamanya untuk mendapatkan informasi, termasuk nama pengguna dan password serta nomor telepon modem.
Pada usia 16 tahun, seorang teman memberinya nomor telepon untuk Tabut dari sistem komputer Digital Equipment Corporation (DEC), yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak RSTS/E dalam sistem operasi mereka. Kevin Mitnick masuk ke jaringan komputer DEC dan menyalin (copy) perangkat lunak mereka.
Pada tahun 1988 ia dihukum 12 bulan penjara lalu diikuti oleh 3 tahun sebagai tahanan luar. Menjelang akhir saat masih menjadi tahanan luar, Kevin Mitnick menyusup ke komputer pesan suara (voices messange) milik Pacific Bell. Setelah surat perintah untuk penangkapannya dikeluarkan kembali, Kevin Mitnick melarikan diri, dan menjadi buronan selama dua setengah tahun. Selanjutnya, Kevin Mitnick meretas layanan telepon jarak jauh sehingga ia bisa menelepon dengan gratis.
Menurut Departemen Kehakiman AS, Kevin Mitnick mendapatkan akses tidak sah ke puluhan jaringan komputer ketika ia masih menjadi buronan. Ia memakai kloning telepon seluler untuk menyembunyikan lokasi dan menyalin perangkat lunak berpemilik yang berharga dari beberapa telepon seluler dan komputer terbesar perusahaan-perusahaan di negara itu.
Kevin Mitnick juga meretas dan mencuri password komputer, mengubah jaringan komputer, masuk ke jaringan komputer dan membaca e-mail pribadi. Kevin Mitnick ditangkap FBI di apartemennya pada 15 Februari 1995 di Raleigh, North Carolina atas tuduhan penyerangan terhadap pemerintahan. Dia ditemukan dengan ponsel kloning seluler berikut lebih dari 100 kode kloning telepon selular, dan beberapa bagian dari identifikasi palsu.
Kevin Mitnick dibesarkan di Los Angeles dan bersekolah di Sekolah Tinggi Monroe. Ia mendaftar di Pierce College dan USC (University of Southern California). Ia bekerja sebagai resepsionis pada Stephen S. Wise Temple. Kevin Mitnick yang kelahiran 6 Agustus 1963 ini juga sempat meretas Digital Equipment Corporation (DEC), IBM, Pacific Bell, Motorola, Nokia, bahkan Fujjitsu.
Kevin Mitnick menjalani hukuman penjara selama 5 tahun. Ia disebut-sebut sebagai “The Most Wanted Computer Criminal in United States History”. Kisah Kevin Mitnick bahkan diadaptasi dalam film Takedown dan Freedom Downtime.
hacker Kevin Mitnickindo-crop-circles-line
4. Jonathan Joseph James
hacker Jonathan James 2Jonathan Joseph James (24 tahun) merupakan orang Amerika termuda yang dijatuhi hukuman atas kejahatan di dunia cyber yang dilakukannya ketika berusia 15 tahun pada saat pelanggaran pertama, dan pada usia 16 tahun pada tanggal hukumannya.
Jonathan James meninggal pada 18 Mei 2008 lalu oleh luka tembak, yang pada awalnya tidak ada informasi mengenai penyebab kematiannya dan menuai konspirasi pada masyarakat di AS.
Namun pihak kepolisian akhirnya mengeluarkan hasil penyelidikan bahwa ia tewas karena melakukan bunuh diri.
Jonathan James (12 Desember 1983 – 18 Mei 2008) yang berasal dari Florida selatan(South Florida) ini dikirim ke penjara karena menjebol situs pertahanan Amerika Serikat.
Ia juga berhasil mencuri software Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), yang membuat NASA harus mematikan servernya selama tiga minggu selama bulan Juli 2000, dengan kerugian biaya sebesar $ 41.000 yang dipergunakan untuk memeriksa dan memperbaiki sistemnya.
Jonathan James kemudian menjalani hukuman penjara 6 bulan karena masih di bawah umur serta menjadi tahanan rumah hingga berumur 21 tahun. Ia juga tidak diperbolehkan berinteraksi dengan komputer selama itu.
Pada awal kisahnya, Jonathan Joseph James memulai aksinya antara 23 Agustus 1999, dan 27 Oktober 1999. James melakukan serangkaian penyusupan ke berbagai sistem, termasuk perusahaan BellSouth dan sistem komputer sekolah Miami-Dade.
Apa yang membawanya kepada perhatian pemerintah federal, adalah intrusi ke dalam komputer dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA), sebuah divisi dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang memiliki fungsi utamanya adalah untuk menganalisis potensi ancaman terhadap Amerika Serikat, baik di dalam maupun di luar negeri.
James kemudian mengakui kepada pihak berwenang bahwa secara illegal telah memasangbackdoor pada komputer server di Dulles, Virginia, yang digunakan untuk menginstal sebuah sniffer yang memungkinkannya untuk mencegat (intercept) lebih dari tiga ribu pesan yang lewat ke dan dari karyawan DTRA, bersama dengan banyak username danpassword karyawan DTRA lainnya, termasuk sedikitnya 10 pada komputer militer resmi.
https://i1.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/04/International_Space_Station_after_undocking_of_STS-132.jpg/320px-International_Space_Station_after_undocking_of_STS-132.jpg
International Space Station (ISS) (pict:wikimedia)
Ia kemudian mengungkapkan bahwa perangkat lunak yang tepat untuk memperolehnya adalah melalui sumber kode(source code) dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station / ISS) yang mengendalikan elemen pada “penopang kehidupan saat kritis” (critical life-sustaining elements) terhadap wahana Iinternasional yang melayang diangkasa itu.
Menurut NASA, “perangkat lunaknya didukung oleh lingkungan fisik Stasiun Luar Angkasa Internasional, termasuk sistim pengaturan suhu dan kelembaban di dalam ruang hidup (control of the temperature and humidity within the living space)”. Pada intrusi ini, ketika terdeteksi, menyebabkan NASA untuk mematikan komputer selama tiga minggu.
Rumah James lalu digerebek sekitar pukul 06:00 pada tanggal 26 Januari 2000, oleh agen dari Departemen Pertahanan, NASA dan Departemen Kepolisian Pinecrest. James secara resmi didakwa enam bulan kemudian. Pada tanggal 21 September 2000, ia menandatangani perjanjian dengan Jaksa Guy Lewis: dia akan mengaku bersalah atas dua tuduhan kenakalan remaja dalam pertukaran untuk hukuman yang lebih ringan.
James dijatuhi hukuman enam bulan tahanan rumah dan masa percobaan sampai usia 18 tahun, dan diminta untuk menulis surat permintaan maaf kepada NASA dan Departemen Pertahanan. Ia juga dilarang menggunakan komputer untuk tujuan rekreasi.
James kemudian melanggar masa percobaan karena ketika ia dites ternyata positif penggunaan narkoba yang kemudian ditahan oleh Marshals Service dan diterbangkan ke fasilitas lembaga pemasyarakatan federal di Alabama, dimana ia akhirnya ditahan selama enam bulan.
Ahli hukum telah menyarankan bahwa mengingat tingkat intrusi, ia bisa melayani setidaknya sepuluh tahun untuk kejahatannya jika ia telah dewasa. Lalu ia menjadi tahanan luar yang diawasi oleh pihak kepolisian dan agen intelijen secara ketat.
hacker Jonathan James
Suatu ketika pada tahun 2007, perusahaan TJX menjadi korban yang diretas informasi pribadi dan kartu kredit dari jutaan pelanggannya, dan mengalami gangguan sistem komputer secara massive yang sangat besar kerugiannya.
Jaringan hacker yang sama pada kala itu, juga melakukan intrusi di klub BJ Wholesale, Boston Market, Barnes & Noble, Sports Authority, Forever 21, DSW, OfficeMax, dan Dave & Buster dan dilaporkan telah membuat pemimpin kelompok hacker itu yang bernama Albert Gonzalez, menjadi jutawan.
Meskipun Jonathan James telah membantah bahwa ia tak ada hubungan dan tak melakukan apa-apa, namun James memang berteman dengan beberapa hacker yang sedang diselidiki oleh Secret Service tersebut.
Lagi-lagi rumah James digrebek dan ia tewas, juga rumah teman dan saudaranya berikut rumah pacar-pacar mereka. Meskipun mereka tampaknya tidak menemukan hubungannya dengan gangguan server pada perusahaan-perusahaan itu, pihak berwajib menemukan senjata api yang terdaftar secara hukum.
Dalam catatan dan laporan dari kepolisian menunjukkan, bahwa James tewas bunuh diri, sementara itu Ayah dari Jonathan James kemudian mengatakan bahwa anaknya telah rentan terhadap depresi. (wikipedia / berbagai sumber).
hacker indonesia Jim Geovedi
Seorang peretas dari Indonesia yang berhasil membuat banyak pihak tercengang! Dia bukan meretas bank atau toko online atau sekadar sekelas peretas situs milik presiden saja. Yang dia lakukan adalah langsung meretas satelit! Hacker satu ini bernama Jim Geovedi. Keahlian dia dalam dunia peretasan menjadi pembicaraan banyak pihak, bahkan dia juga pernah menjadi pembicara dalam pertemuan hacker internasional. Memang aksi peretasan satelit ini bukan dilakukan atas dasar iseng atau sejenisnya. Jim melakukan hal tersebut karena pada tahun 2006 (BBC News – 2006) dia pernah menjadi pembicara atas isu keamanan satelit. Dari hal tersebut, Jim mencoba mempelajari sistem dan proses kerja satelit yang akhirnya dia dapat melakukannya. Tidak hanya dapat mengubah arahnya saja, Jim juga mampu menggeser satelit yang dia ‘lumpuhkan’ tersebut. Archive.Cert.Uni-Stuttgart.de , pernah mengulas bahwa Jim mendapatkan kemampuan hackernya ini tidak karena sekolah tinggi atau mempunyai gelar IT. Dia mempelajari sistem internet dan komputer secara otodidak dan pergaulannya yang luas dengan hacker-hacker dunia. Setelah aksinya meretas satelit tersebut, pada bulan Januari 2009 silam (The Register – 2009), hasil penelitian atas kelemahan sistem satelit yang dia dapatkan dijadikan acuan salah satu topik pembicaraan dalam Black Hat Security Conference di Washington, D.C. Uniknya, Jim tidak mau disebut sebagai pakar IT atau ahli. Dia lebih suka dianggap sebagai pengamat atau partisipan aktif saja. Sekarang ini, Jim menetap di London dan mendirikan perusahaan jasa layanan sekuritas teknologi informasi. Tentunya, apabila pemerintah mau sedikit jeli, banyak ahli komputer dan IT di Indonesia ini yang mempunyai keahlian di atas rata-rata. Apabila mereka diberdayakan, maka teknologi IT di negara ini tidak akan kalah dengan negara lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah anda suka tampilan blog ini ?

Popular Posts

Featured Posts

Logo