Kamis, 29 Januari 2015

Sederet Kutukan Juara Bertahan di Piala Dunia


Sederet Kutukan Juara Bertahan di Piala Dunia


kekalahan timnas Spanyol menjadi pukulan telak bagi para pendukung setianya. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa sih tim sekelas Spanyol yang notabene adalah juara bertahan harus terhempas di babak penyisihan dan harus angkat koper lebih dini? Namun harus di ingat bahwa kejadian ini bukan yang pertama kali dalam sejarah piala dunia. Berikut serupedia, merangkumnya dalam Sederet Kutukan Juara Bertahan di Piala Dunia.

1. Italia (Piala Dunia 1950)

Berstatus sebagai juara bertahan, langkah Italia langsung terhenti di fase penyisihan. Tergabung di Grup 3 bersama Swedia, Paraguay dan India, Italia meraih satu kemenangan dan sekali kalah.

Walhasil, Italia hanya mampu duduk di posisi kedua di bawah Swedia. Italia gagal lolos ke fase gugur karena pada saat itu hanya juara grup yang berhak ke babak selanjutnya.

2. Brasil (Piala Dunia 1966)

Hal serupa di alami Brasil di Piala Dunia 1966 Inggris. Berada di Grup 3 bersama Portugal, Hungaria serta Bulgaria, Tim Samba yang saat itu masih diperkuat Pele harus angkat koper lebih awal.

Sempat menang 2-0 di laga pembuka dari Bulgaria. Selecao berturut-turut kalah dari Hungaria dan Portugal. Mereka hanya duduk di nomor tiga di bawah Portugal dan Hungaria yang lolos ke fase gugur.

3. Prancis (Piala Dunia 2002)

Kutukan bagi juara bertahan baru terjadi di Piala Dunia Afrika Selatan 2002. Saat itu, juara dunia 1998, Prancis menelan pil pahit tersingkir di fase grup.

Berada di Grup A bersama Denmark, Senegal dan Uruguay, Les Bleus hanya mampu meraih hasil sekali imbang dan dua kali kalah. Lebih menyakitkan, mereka kalah dari Senegal di partai pembuka serta tidak sekalipun mencetak gol.

4. Italia (Piala Dunia 2010)

Delapan tahun berselang, giliran Italia yang kena kutukan. Berstatus juara dunia 2006, Gli Azzurri tampil kurang meyakinkan sejak laga awal. Mereka ditahan imbang oleh Paraguay.

Seterusnya, mereka hanya mampu imbang lawan New Zealand serta kalah lawan Slovakia. Hasilnya, skuad asuhan Marcelo Lippi berada di dasar klasemen dan harus merelakan Piala Dunia jatuh ke tangan Spanyol.

5. Spanyol (Piala Dunia 2014)

Stadion Maracana di kota Rio de Janeiro menjadi saksi bisu akhir menyedihkan dari generasi emas La Furia Rojas. Digadang-gadang mampu mempertahankan gelar juara, mereka justru harus menelan pil pahit, tersingkir di fase grup.

Adalah Cile yang mengubur impian skuad asuhan Vicente del Bosque. Tim asal Amerika Latin tersebut menang dengan skor 2-0, Kamis dini hari (19/6/2014) WIB. Praktis laga terakhir Spanyol sudah tidak menentukan lagi karena mereka sudah kalah dua kali.

Sebelumnya, di partai pembuka Tim Matador dihajar 1-5 oleh Belanda, tim yang mereka kalahkan di final Piala Dunia 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah anda suka tampilan blog ini ?

Popular Posts

Featured Posts

Logo